Selain alergi, infeksi juga merupakan salah satu penyebab umum terjadinya peradangan kulit. Ketika mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit menyerang kulit, sistem kekebalan tubuh merespons dengan memicu peradangan sebagai upaya untuk melawan infeksi. Kondisi ini dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari kemerahan, bengkak, nyeri, hingga munculnya nanah atau cairan. Memahami bagaimana infeksi dapat menyebabkan peradangan kulit penting untuk penanganan yang tepat dan mencegah penyebarannya.
Berbagai jenis infeksi dapat menyebabkan peradangan. Infeksi bakteri seperti impetigo dan selulitis seringkali ditandai dengan kulit merah, bengkak, terasa hangat, dan mungkin mengeluarkan nanah. Infeksi virus seperti herpes zoster (cacar ular) dan herpes simplex (luka dingin) dapat menyebabkan ruam kulit yang melepuh dan terasa nyeri. Infeksi jamur seperti kurap dan kutu air juga dapat memicu peradangan dengan gejala berupa ruam merah bersisik dan gatal. Sementara itu, infeksi parasit seperti kudis dapat menyebabkan peradangan yang sangat gatal, terutama di malam hari.
Gejala peradangan kulit akibat infeksi bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme yang terlibat dan lokasi infeksi. Namun, gejala umum meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, rasa hangat pada area yang terinfeksi, dan terkadang disertai dengan demam atau pembesaran kelenjar getah bening. Munculnya nanah, krusta (keropeng), atau lepuhan juga seringkali menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau virus pada kulit.
Menurut informasi dari National Health Service (NHS) di Inggris, yang ditinjau pada hari Senin, 21 April 2025, pukul 08.15 waktu setempat, “Peradangan kulit yang disebabkan oleh infeksi memerlukan penanganan yang tepat sesuai dengan jenis mikroorganisme penyebabnya. Pengobatan yang tidak tepat dapat memperparah infeksi dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.”
Penanganan peradangan kulit akibat infeksi akan bergantung pada jenis infeksinya. Infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik topikal atau oral. Infeksi virus mungkin memerlukan obat antivirus. Infeksi jamur diobati dengan antijamur topikal atau oral. Infeksi parasit seperti kudis memerlukan obat antiparasit. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai jika Anda mengalami gejala 1 peradangan kulit yang disertai tanda-tanda infeksi. Menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan merawat luka dengan benar dapat membantu mencegah terjadinya infeksi pada kulit.