Jepang, sebagai salah satu negara dengan populasi hewan peliharaan yang tinggi dan kemajuan teknologi yang pesat, kembali menghadirkan inovasi menarik di bidang kesehatan hewan. Sebuah perusahaan teknologi di Tokyo baru-baru ini meluncurkan aplikasi seluler berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus untuk membantu pemilik kucing memantau dan mendeteksi potensi masalah kesehatan pada hewan kesayangan mereka. Aplikasi revolusioner ini diperkenalkan pada hari Rabu, 9 April 2023, dalam sebuah konferensi pers di pusat inovasi teknologi Shibuya, Tokyo.
Aplikasi yang diberi nama “NekoCare AI” (Neko berarti kucing dalam bahasa Jepang) ini bekerja dengan memanfaatkan kamera ponsel pintar pengguna untuk menganalisis berbagai indikator kesehatan kucing melalui visual.
Menurut Dr. Hana Tanaka (38), CEO dari Cat Tech Innovation, perusahaan di balik NekoCare AI, aplikasi ini dilatih menggunakan ribuan data gambar dan video kucing dengan berbagai kondisi kesehatan. “Tujuan kami adalah untuk memberikan alat yang mudah digunakan bagi pemilik kucing agar mereka dapat mendeteksi dini potensi masalah kesehatan pada kucing mereka, bahkan sebelum gejala klinis yang jelas muncul,” ujarnya saat peluncuran.
Cara kerja aplikasi ini meliputi analisis pola tidur dan aktivitas kucing, deteksi adanya perubahan warna atau kotoran pada mata dan hidung, identifikasi potensi masalah kulit seperti ruam atau benjolan, serta pemantauan pola pernapasan yang tidak normal.
Meskipun tidak dapat menggantikan diagnosis profesional dari dokter hewan, NekoCare AI diharapkan dapat menjadi alat skrining awal yang berharga bagi pemilik kucing. Aplikasi ini dapat membantu pemilik lebih peka terhadap perubahan kecil pada kucing mereka dan memungkinkan intervensi medis lebih awal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup kucing.
Saat ini, aplikasi NekoCare AI baru tersedia untuk platform iOS dan Android di Jepang. Namun, pihak Cat Tech Innovation memiliki rencana untuk meluncurkannya secara global dalam beberapa bulan mendatang, menyusul uji coba dan penyesuaian bahasa. Inovasi ini disambut baik oleh komunitas pecinta kucing di Jepang dan diharapkan dapat menjadi tren baru dalam pemantauan kesehatan hewan peliharaan di seluruh dunia.