Panu, atau tinea versicolor, adalah infeksi jamur kulit yang umum terjadi, ditandai dengan pemicu muncul bercak-bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia, yang sebenarnya secara normal hidup di permukaan kulit. Namun, dalam kondisi tertentu, jamur ini dapat berkembang biak secara tidak terkontrol dan menyebabkan perubahan pigmen kulit. Memahami pemicu dan prosesnya penting untuk pencegahan dan penanganan muncul panu pada tubuh.
Salah satu pemicu utama pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia adalah lingkungan kulit yang lembap dan berkeringat. Iklim tropis dengan kelembapan tinggi, aktivitas fisik yang menghasilkan banyak keringat, dan penggunaan pakaian yang tidak menyerap keringat dapat menciptakan kondisi ideal bagi jamur untuk berkembang biak. Kebersihan diri yang kurang terjaga juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan jamur yang tidak terkendali. Jaga kulit tetap kering dan bersih.
Perubahan hormon juga dapat menjadi faktor pemicu munculnya panu. Kondisi seperti kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau perubahan hormonal alami dalam tubuh dapat memengaruhi keseimbangan mikroorganisme di kulit, termasuk jamur Malassezia. Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi jamur kulit, termasuk panu. Jaga keseimbangan hormon dan daya tahan tubuh.
Proses munculnya panu dimulai ketika jamur Malassezia mengalami pertumbuhan berlebihan. Jamur ini menghasilkan asam azelaic, suatu zat yang menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Akibatnya, area kulit yang terinfeksi akan tampak lebih terang (hipopigmentasi) dibandingkan kulit di sekitarnya. Pada beberapa kasus, jamur juga dapat menghasilkan pigmen yang lebih gelap, menyebabkan bercak berwarna cokelat atau kemerahan (hiperpigmentasi). Perubahan warna kulit inilah yang menjadi ciri khas panu.
Panu biasanya tidak menular secara langsung dari satu orang ke orang lain karena jamur Malassezia merupakan flora normal kulit. Namun, faktor-faktor seperti lingkungan yang lembap dan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko seseorang terkena panu. Kondisi ini lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda karena produksi minyak kulit yang lebih aktif. Meskipun tidak berbahaya, panu dapat memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri.
