Penanganan Kejang: Prioritaskan Keamanan dan Posisi Pemulihan

Kejang adalah aktivitas listrik abnormal di otak yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran, gerakan tubuh yang tidak terkontrol, sensasi yang tidak biasa, dan terkadang kehilangan kontrol kandung kemih atau usus. Menyaksikan seseorang mengalami kejang bisa menakutkan, namun mengetahui cara memberikan pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk melindungi pasien dari cedera dan memastikan pemulihan yang aman setelahnya. Dua tindakan utama yang perlu diingat adalah melindungi pasien dari cedera dan memiringkan posisi tubuhnya setelah kejang mereda.

Melindungi Pasien dari Cedera: Prioritas Utama Saat Kejang

Selama kejang, tubuh pasien dapat bergerak tak terkendali, yang berpotensi menyebabkan cedera akibat benturan dengan benda di sekitarnya. Prioritas utama adalah menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien hingga aktivitas kejang berhenti dengan sendirinya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Baringkan Pasien dengan Hati-hati: Jika pasien berdiri atau duduk saat kejang dimulai, bantu mereka berbaring di lantai atau permukaan datar yang aman.
  2. Jauhkan Benda Berbahaya: Singkirkan benda-benda keras, tajam, atau berbahaya di sekitar pasien yang dapat menyebabkan cedera selama gerakan kejang. Ini termasuk furniture dengan sudut tajam, benda pecah belah, atau benda panas.
  3. Lindungi Kepala: Letakkan sesuatu yang lembut di bawah kepala pasien, seperti bantal, jaket yang dilipat, atau tangan Anda, untuk mencegah benturan kepala ke lantai.
  4. Jangan Menahan Gerakan: Hindari mencoba menahan atau menghentikan gerakan kejang. Tindakan ini dapat menyebabkan cedera pada pasien atau penolong. Biarkan kejang berjalan dengan sendirinya.
  5. Jangan Memasukkan Benda ke Mulut: Mitos umum adalah memasukkan benda ke mulut pasien yang kejang untuk mencegah lidah tertelan. Tindakan ini berbahaya dan dapat menyebabkan cedera pada gigi, rahang, atau bahkan menyumbat jalan napas. Pasien tidak akan menelan lidahnya saat kejang.
  6. Longgarkan Pakaian Ketat: Jika pakaian pasien di sekitar leher atau pinggang terasa ketat, longgarkan untuk mempermudah pernapasan.
  7. Periksa Pernapasan: Setelah kejang berhenti, segera periksa apakah pasien bernapas dengan normal. Jika tidak, segera hubungi layanan darurat dan berikan bantuan napas jika Anda terlatih.
  8. Miringkan Tubuh: Dengan hati-hati, miringkan tubuh pasien ke salah satu sisi. Tekuk lutut bagian atas untuk membantu menjaga posisi miring.
  9. Dongakkan Kepala dan Angkat Dagu: Dongakkan sedikit kepala pasien dan angkat dagunya untuk membuka jalan napas.

Penanganan Kejang: Prioritaskan Keamanan dan Posisi Pemulihan