Spondilitis Ankilosa: Kekakuan Tulang Belakang yang Progresif

Nyeri punggung kronis seringkali diabaikan, namun dalam beberapa kasus, itu bisa menjadi tanda dari kondisi serius yang memengaruhi tulang belakang. Salah satu kondisi tersebut adalah Spondilitis Ankilosa, sebuah bentuk radang sendi kronis yang terutama memengaruhi tulang belakang dan sendi sakroiliaka (sendi yang menghubungkan tulang belakang ke panggul). Spondilitis Ankilosa menyebabkan peradangan yang pada akhirnya dapat menyebabkan fusi atau penyatuan tulang belakang, mengakibatkan kekakuan dan postur bungkuk yang progresif. Memahami Spondilitis Ankilosa sangat penting untuk diagnosis dini dan penanganan yang tepat.

Spondilitis Ankilosa (SA) termasuk dalam kelompok penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sendi dan ligamen di tulang belakang. Peradangan kronis ini dapat menyebabkan erosi tulang dan pembentukan tulang baru yang abnormal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan sendi-sendi tulang belakang menyatu (ankilosis). Proses ini dapat mengakibatkan hilangnya fleksibilitas tulang belakang, membuat gerakan menjadi sulit dan menyakitkan. Meskipun terutama memengaruhi tulang belakang, SA juga dapat memengaruhi sendi lain seperti pinggul, bahu, dan tumit, serta organ di luar sendi seperti mata, usus, dan jantung.

Gejala utama Spondilitis Ankilosa adalah nyeri punggung bawah kronis dan kekakuan, yang biasanya memburuk setelah periode istirahat atau di pagi hari dan membaik dengan aktivitas fisik. Nyeri juga dapat menjalar ke bokong atau paha. Gejala lain yang mungkin timbul adalah kelelahan, penurunan berat badan, dan peradangan mata (uveitis). SA umumnya dimulai pada akhir masa remaja atau awal dewasa, paling sering antara usia 20 dan 40 tahun, dan lebih sering terjadi pada pria. Diagnosis SA melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat medis, tes darah untuk mencari penanda genetik (HLA-B27), dan pencitraan seperti rontgen atau MRI untuk melihat adanya peradangan atau kerusakan sendi.

Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan Spondilitis Ankilosa, pengobatan bertujuan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, mencegah fusi sendi, dan mempertahankan fungsi tulang belakang. Terapi dapat meliputi obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), atau biologics. Fisioterapi dan olahraga teratur, terutama latihan peregangan dan penguatan, sangat krusial untuk menjaga mobilitas tulang belakang. Sebagai contoh, di sebuah klinik rehabilitasi di Jakarta pada tanggal 15 Mei 2025, dokter spesialis rehabilitasi medis menyusun program latihan khusus untuk pasien SA guna mengurangi kekakuan dan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang. Dengan manajemen yang tepat, penderita Spondilitis Ankilosa dapat mengelola kondisi mereka dan menjalani kualitas hidup yang lebih baik.

Spondilitis Ankilosa: Kekakuan Tulang Belakang yang Progresif